Tenant

Sistem menggunakan teknologi RFID dan modul sensor heart rate dan step. Pelari membawa wearable-RFID tag yang terpasang pada sepatu dengan nomor ID unik yang akan terdeteksi oleh UHF RFID yang terhubung ke antena UHF lantai. Sedangkan modul sensor heart rate dan step terpasang pada lengan pelari.  Dalam skenario pengambilan waktu tes lari, sistem  akan mengirim informasi ke server ketika pelari melewati  garis (antena UHF lantai). Selanjutnya, ketika pelari melewati garis kembali setelah menyelesaikan putaran, waktu pelari akan tercatat kembali dalam format MM:DD. Data yang terkirim ke reader akan diteruskan ke mini komputer (Raspberry Pi) sebagai perangkat untuk menjalankan program. Raspberry pi berperan mengambil data dari RFID reader dan data logger kemudian melakukan pembautan file akan ditulis ke dalam database dan dikirimkan melalui protocol MQTT. Hal ini akan terus terjadi hingga pelari menyelesaikan sekian putaran atau tombol “selesai” ditekan oleh administrator (penguji). Penguji dapat melihat hasil data pelari diantaranya waktu, kecepatan/putaran, percepatan/putaran, dan kecepatan rata-rata/putaran secara real time beruba data tabel ataupun grafik pada Tab atau smartphone melalui jaringan WiFi yang terkoneksi pada alat. Selain itu data yang ditampilkan pada aplikasi dapat ditransfer dengan format .xls.

“Sebuah pelajaran penting yang didapat dari drama asal korea yang berjudul strat up, dimana sebuah bisnis rintisan berawal dari sebuah ide dan tekad. Namun pada kenyataannya itu saja tidak cukup, sebuah perusahaan yang dibentuk haruslah memiliki strategi bisnis yang baik agar perusahaan dapat berkembang. Ketika ada banyak hal yang belum kita ketahui tentang dunia bisnis, adanya sosok mentor atau pendamping sangat dibutuhkan untuk membangun sebuah bisnis yang jelas karena bisnis bukan hanya soal profit saja. Maka dari itu sebuah perusahaaan rintisan harus memiliki business plan yang jelas agar ada investor atau costumer yang tertarik.”