Startup jadi Mitra Hilirisasi Hasil Riset, Sensync Beri Royalti atas Lisensi Kekayaan Intelektual ke ITB

2 Aug 2023 15:31

Cytra Ria A

Bandung, lpik.itb.ac.idPT. Sensor Teknologi Indonesia yang lebih dikenal dengan nama Sensync, merupakan salah satu startup hasil inkubasi Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Institut Teknologi Bandung (LPIK ITB). Pada Jumat (26/5), Sensync telah melaksanakan acara seremoni penyerahan royalti di Ruang Rapat LPIK ITB, Gedung CRCS Lt. 7, Kampus ITB, Jl. Ganesa No. 10, Bandung.

Sebelumnya, Sensync telah menjalin kemitraan strategis dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Perjanjian Lisensi Kekayaan Intelektual tentang lisensi invensi alat untuk mengukur udara ambien dan meteorologi dan alat untuk mengukur kualitas air limbah industri yang portabel dan terintegrasi IoT dengan fitur kendali jarak jauh serta hak cipta piranti lunak berupa platform pemantauan kualitas udara.

Melalui kemitraan ini, Sensync melakukan komersialisasi hasil riset yang dilakukan oleh peneliti ITB dan menyerahkan royalti sebagai kompensasi atas pelaksanaan invensi pada tahun 2022. Dalam acara seremoni penyerahan royalti ini, Sensync membayarkan royalti pada tahun 2022 senilai Rp94.050.100.

Acara penyerahan ini dihadiri oleh perwakilan dari LPIK ITB, diantaranya Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T, Ph.D. (Ketua LPIK ITB), Rofiq Iqbal, S.T, M.Eng., Ph.D. (Sekbid Transfer Teknologi), Dr. Irwan Gumilar, S.T, M.Si. (Sekbid Pengembangan Kewirausahaan dan Inkubasi Bisnis), Arif Sasongko, S.T, M.T, Ph.D. (Sekbid Inovasi), Ahdiar Romadoni, MBA. (Senior Advisor KI dan Komersialisasi Inovasi) dan Sigit Purwanto, MT. (Kabag Monev).

Sementara dari pihak Sensync diwakili oleh Direktur Ruly Resfiandhi, Manajer Operasi Beben Ubaedillah Kamil, dan GA Leni Yuniar. Kemudian juga hadir perwakilan inventor, Prof. Brian Yuliarto, Ph.D dan Dr. Eng. Muhammad Iqbal dari Fakultas Teknologi Industri. Selain itu tampak hadir perwakilan dari alumni ITB diantaranya Ketua Ikatan Alumni ITB Jawa Barat, Jalu Pradhono Priambodo, Ketua KNPI Jawa Barat Ridwansyah Yusuf Ahmad, dan Ketua HIPMI Kabupaten Bandung Barat Angga Kusnan Qadafi.

Ruly Resfiandhi selaku Direktur PT. Sensor Teknologi Indonesia, menyampaikan, "Kami sangat bersemangat untuk melakukan komersialisasi hasil riset yang dilakukan oleh peneliti ITB. ITB telah membuktikan dirinya sebagai pusat penelitian dan pengembangan teknologi terbaik di Indonesia dan juga telah terbukti dapat dipercaya dan digunakan oleh industri dan pelanggan, serta kami bangga dapat menyerahkan royalti tahun 2022 kepada ITB. Kami yakin bahwa kolaborasi ini akan memperkuat sinergi antara industri dan akademisi serta mendorong kemajuan teknologi di Indonesia dan mengharapkan tahun-tahun berikutnya lebih baik lagi".

Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T., Ph.D, selaku Ketua LPIK ITB, menyambut baik langkah ini dan menyatakan LPIK ITB senantiasa bersinergi dalam pengembangan riset inovasi yang dilakukan terkait permasalahan risiko dampak lingkungan, diantaranya polusi, limbah, dan bencana. "Selama ini LPIK ITB bersama peneliti ITB senantiasa mengembangkan hasil riset dalam bentuk KI yang dapat berdampak nyata bagi masyarakat". Oleh karena itu, pada kesempatan ini LPIK ITB bekerjasama dengan PT. Sensor Teknologi Indonesia (Sensync) mengembangkan teknologi yang dapat menjadi solusi pemantauan parameter lingkungan berbasis teknologi digital secara komprehensif dan handal serta didukung inovasi yang sesuai estetika.

Kerjasama ini diwujudkan melalui tiga pengembangan kekayaan Intelektual yang dilisensikan dalam Perjanjian Kerjasama; Lisensi Invensi Alat untuk Mengukur Kualitas Air Limbah Industri yang Portabel dan Terintegrasi IoT dengan Fitur Kendali Jarak Jauh, Lisensi Invensi Alat untuk Mengukur Udara Ambien dan Meteorologi yang Portabel dan Terintegrasi IoT dengan Fitur Kendali Jarak Jauh serta Lisensi atas Hak Cipta Peranti Lunak: Platform Pemantauan Kualitas Udara. Kerjasama ini tentunya mampu berkontribusi mewujudkan lingkungan hidup yang baik, aman, dan sehat."

Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D., sebagai Tim Peneliti invensi dan Hak Cipta, merasa senang dan terhormat dengan penghargaan atau pemberian royalti ini. Kami sangat berkomitmen untuk terus melakukan penelitian dan pengembangan teknologi inovatif guna memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan industri teknologi di Indonesia.

Impian setiap dosen adalah melihat ilmunya digunakan oleh masyarakat, baik dalam produksi barang maupun penerapan teori. Oleh karena itu, kami sangat gembira melihat hasil penelitian kami menjadi sebuah produk yang dapat dijual. Namun, kami juga menyadari bahwa proses ini melibatkan perjalanan panjang dan tantangan yang luar biasa. Tim Sensync telah menghadapi kesulitan yang besar dalam memasarkan produk ini, dan kami ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka atas kerja keras dan dedikasi yang mereka tunjukkan.

Kemitraan ini menandai komitmen PT. Sensor Teknologi Indonesia dan Institut Teknologi Bandung untuk terus bekerja sama dalam mengembangkan dan melakukan komersialisasi teknologi yang lebih baik di masa depan. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan kemajuan industri teknologi di Indonesia.

Tentang PT Sensor Teknologi Indonesia
Bergabung pada periode inkubasi 2017-2019, PT Sensor Teknologi Indonesia atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sensync, adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang integrasi sistem berbasis teknologi sensor. Perusahaan ini bermula pada fokus sektor lingkungan. Rencana ke depan Sensync akan melakukan diversifikasi pada sektor kesehatan dan agroindustri.