ITB i-Teams: Program Cambridge i-Teams Perdana di Indonesia Sukses Digelar

3 Apr 2024 13:19

Cytra Ria A

Bandung, lpik.itb.ac.id - Teknologi telah menjadi tulang punggung kemajuan suatu bangsa di era globalisasi dan revolusi industri 4.0. Di Indonesia, pemanfaatan potensi teknologi menjadi fokus utama dalam meningkatkan daya saing dan kemajuan ekonomi. Namun, seringkali penelitian-penelitian di kampus mengalami kendala dalam menemukan solusi yang tepat guna bagi pasar.

Untuk mengurai kendala tersebut, Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan bangga mempersembahkan Program ITB i-Teams, inisiatif yang berfokus pada transfer pengetahuan dan komersialisasi penemuan universitas. Program ini diinspirasi oleh kesuksesan Program Cambridge i-Teams dari University of Cambridge, yang telah membawa dampak positif dalam komersialisasi penemuan universitas dan inovasi sosial.

i-Teams telah menjadi terobosan dalam cara penelitian akademis berdampak pada masyarakat. Mereka telah sukses membawa inovasi dari laboratorium ke pasar selama lebih dari satu dekade. Dengan histori kesuksesan ini, i-Teams memperluas inisiatifnya ke seluruh dunia, termasuk di wilayah ASEAN, dalam program ASEAN i-Teams. Di Indonesia, ITB menjadi pionir pelaksanaan program ini, bekerja sama dengan tim Cambridge i-Teams dan Centre for Global Equality (CGE) untuk memperkenalkannya kepada universitas-universitas di tanah air.

Program ITB i-Teams berlangsung selama delapan pekan, dimulai dari 5 Februari 2024 hingga 25 Maret 2024. Program ini terdiri dari serangkaian workshop dan kelas mingguan yang menarik, dirancang untuk memberikan wawasan penting kepada mahasiswa dalam hal penguasaan komunikasi, keterampilan wawancara, dan navigasi kompleksitas komersialisasi. Pertemuan tim dengan mentor menjadi forum dinamis di mana mahasiswa dapat mengembangkan konsep dan men-diskusikan implementasi praktisnya.

Dalam lanskap dinamis ITB, fokus Program ITB i-Teams adalah pada dua bidang: teknologi kesehatan dan kecerdasan buatan (AI). Program ini memilih tiga proyek penelitian untuk tahun pertamanya, dua dari ITB dan satu dari Cambridge University. Melalui kolaborasi lintas disiplin, mahasiswa diajak untuk mempertajam ide-ide inovatif dan menghubungkan dengan pakar industri terkait.

Pada seremoni penutup pada 25 Maret 2024, tim-tim presentasi dari masing-masing proyek memamerkan hasil-hasilnya. Seremoni ini dihadiri oleh tim inventor, mentor, perwakilan dari Cambridge i-Teams, Centre for Global Equality, BRIN, serta dekan dan kepala program studi dari fakultas di ITB.

Ernawati Giri Rachman, seorang inventor yang mengepalai salah satu proyek case di ITB i-teams, menyatakan bahwa program ITB i-Teams sangat berguna bagi para inventor untuk menemukan arah penelitian yang tepat sesuai kebutuhan pasar dan memperluas jejaring industri.

Melalui LPIK ITB, program ini akan dilaksanakan selama dua tahun. Diharapkan program ini dapat menarik minat yang lebih banyak dari mahasiswa dan memperluas ruang lingkup penelitian. Dengan pelaksanaan Program i-Teams di ITB, diharapkan ITB dapat menjadi pionir dalam menduplikasikan program ini ke universitas-universitas lain di seluruh Indonesia, serta menjadi salah satu motor penggerak utama dalam memajukan inovasi dan kewirausahaan di negeri ini.