Tim Kemenko Perekonomian Kunjungi LPIK ITB untuk Mendorong Implementasi Paten

1 Apr 2024 12:27

Cytra Ria A

Bandung, lpik.itb.ac.id - Dalam upaya mendorong perkembangan ekonomi Indonesia melalui inovasi, Tim Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko) melakukan kunjungan ke Lembaga Pengelolaan Inovasi dan Komersialisasi (LPIK) ITB pada Kamis, 29 Februari 2024 di Ruang Rapat Kantor LPIK ITB. Pertemuan ini bertujuan untuk memahami tantangan dan mengeksplorasi langkah-langkah konkrit dalam meningkatkan implementasi paten di dalam negeri.

Dalam kunjungan ini, tim Kemenko Perekonomian diwakili oleh tim dari Asisten Deputi Perdagangan Dalam Negeri, Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga. Tidak hanya dua entitas tersebut, turut hadir juga untuk mewakili industri dalam hilirisasi produk dan startup, di antaranya dari PT. Rekacipta Inovasi ITB dan PT. EBM Scitech.

Pertemuan ini menjadi sarana diskusi intens mengenai peningkatan implementasi paten dalam negeri. Dalam suasana yang penuh semangat, dikemukakan beberapa poin-poin utama seperti;

  • Sinkronisasi Kebijakan: Harmonisasi kebijakan terkait kekayaan intelektual (KI) menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan paten-paten lokal. Keselarasan tersebut merupakan landasan yang penting untuk mencapai tujuan peningkatan implementasi paten.
  • Regulasi Sandbox: Dalam upaya mendorong penggunaan produk dalam negeri dalam proses pengembangan produk baru, pentingnya adanya regulasi yang memadai, seperti konsep sandboxing, dibahas secara mendalam. Langkah ini diyakini akan memberikan kerangka kerja yang jelas bagi pengembang dan pengguna teknologi dalam negeri.
  • Tantangan dalam Pengembangan KI: Masalah-masalah yang dihadapi, seperti orientasi riset dan pengembangan yang perlu berfokus pada pasar, masih banyak potensi fasilitas inkubasi yang bisa diterapkan, manajemen komersialisasi yang dapat ditingkatkan, dan proses sertifikasi yang masih tergolong lambat menjadi sorotan utama. Mencari solusi untuk mengatasi tantangan-tantangan ini menjadi agenda penting.
  • Promosi Produk ITB: Produk-produk inovatif yang lahir dari ITB memiliki potensi besar untuk mendapatkan investasi. Langkah-langkah untuk mempromosikan produk-produk tersebut kepada pemangku kepentingan dan mendapatkan dukungan lebih lanjut menjadi prioritas.
  • Regulasi Volume Produksi: Peran Kemenko dalam mengatur volume produksi dianggap krusial untuk memberikan kepastian kepada investor terkait pasar dan penjualan produk. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kepercayaan kepada para pelaku industri untuk berinvestasi.
  • Kepastian Hukum: Dalam dunia bisnis yang dinamis, kepastian hukum menjadi faktor penentu. Pentingnya memiliki aturan yang jelas terkait penggunaan produk dalam negeri dalam proses pembuatan barang dan layanan menjadi sorotan penting dalam diskusi.
  • Kolaborasi Produk Dalam Negeri: Kolaborasi antara institusi pendidikan dan industri menjadi kunci untuk memperkuat pengembangan produk dalam negeri. Kerjasama yang erat antara para pemangku kepentingan diharapkan dapat menghasilkan inovasi yang lebih berkualitas dan kompetitif secara global.

Pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak tersebut bukan hanya sekadar diskusi. Ini adalah langkah konkret dalam upaya mencari solusi terbaik untuk meningkatkan implementasi paten di Indonesia. Harapan besar terletak pada hasil-hasil dari kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan industri dalam mempercepat kemajuan bangsa dalam bidang inovasi dan teknologi.