ITB Jadi Wakil Indonesia dalam ASEAN-Korea Startup Builder Summit 2023

Bandung, lpik.itb.ac.id - Diinisiasi oleh NEXT Challenge Asia Ventures, sebuah lembaga non profit akselerator bisnis terakreditasi oleh Kementerian Startup dan Usaha Menengah Korea, dan Reactor School yang merupakan lembaga edukasi kewirausahaan untuk pelajar muda di bawah 30 tahun berasal dari Singapura. Keduanya sepakat untuk mengikutsertakan perwakilan organisasi pengurus ekosistem startup baik dari pemerintahan dan perguruan tinggi se-ASEAN dan Korea untuk mengadakan pertemuan Global Startup Builder Summit 2023.

Terselenggara selama satu pekan dari tanggal 8-12 Mei 2023, Global Startup Builder Summit 2023 ini dilaksanakan di tiga kota di Korea; Incheon, Seoul, dan Jeju.

Pada pelaksanaan perdananya, ditujukan untuk menyatukan lembaga pembinaan di bidang pengembangan kewirausahaan dan startup. Sepuluh negara besar ASEAN termasuk Korea, Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, Brunei, dan tanpa terkecuali, Indonesia, masing-masing berpartisipasi mengirimkan delegasinya. Mata acara yang diagendakan dalam pertemuan ini adalah presentasi masing-masing lembaga untuk perkenalan serta membagikan informasi roadmap lembaga untuk 2-3 tahun mendatang serta tawaran dan peluang kerjasama yang dapat dikolaborasikan, serta tidak kalah penting adalah penandatanganan nota kesepahaman bersama (joint memorandum of understanding/MoU). MoU tersebut meliputi beberapa point berikut diantaranya penciptaan ekosistem startup global yang berkelanjutan, dukungan lokalisasi perusahaan startup, dan kerjasama business matching serta komitmen untuk membangun infrastruktur yang dapat membantu eksplorasi pasar sekaligus mengamankan mitra lokal dalam proses peluncuran startup.

Kim Young-rok, CEO Next Challenge Foundation berkata “Kami mendukung vitalisasi ekosistem startup melalui pengoperasian program percepatan, membina, dan rekrutmen tidak hanya berbasis startup domestik tetapi juga startup global. Global Startup Builder Summit ini akan menjadi wadah yang berdampak menuju ekspansi global, terutama dalam penciptaan dan pengembangan ekosistem startup”.

Adapun delegasi yang terlibat masing-masing disebutkan sebagai berikut; DARe-Darussalam Enterprise (Brunei), Universiti Brunei Darussalam (Brunei), Khmer Enterprise (Kamboja), Techno Startup Center (Kamboja), Gerakan Nasional 1000 Startup Digital (Indonesia), Institut Teknologi Bandung (Indonesia), Lao ICT and Digital Association-LIDA (Laos), Lao Youth Union and KOICA IBS Solutek KPC (Laos), National University of Laos (Laos), Sunway Innovation Labs at Sunway University (Malaysia), MRANTI (Malaysia), Ignite-Monash University Malaysia (Malaysia), QBO Innovation Hub (Filipina), Ateneo de Manila University (Filipina), PCIEERD - Department of Science & Technology (Filipina), Enterprise Singapore (Singa-pura), Singapore University of Social Sciences (Singapur), e27 (Singapur), Vietnam National Innovation Center (Vietnam), VTC Online (Vietnam), Fulbright University Vietnam (Vietnam), Vin University (Vietnam), dan depa (Thailand).

Sebagai peserta konferensi, ITB menugaskan tim LPIK ITB untuk hadir dalam agenda tersebut; untuk mewakili seremonial penandatangan MoU diwakili oleh Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T., Ph.D. selaku ketua LPIK ITB dan Aprillia Annisa selaku Manajer Inkubator LPIK ITB bertugas untuk mengikuti rangkaian acara penuh dan berjejaring serta turut menyampaikan presentasi institusi.

Melalui acara ini, banyak terbuka peluang kerjasama tidak hanya khusus untuk LPIK ITB dalam pengembangan startup namun juga membuka peluang kerjasama untuk pengembangan ITB Innovation Park serta ITB dalam akademik di bidang kewirausahaan secara lebih luas. Beberapa institusi mitra peserta memiliki kesamaan dalam pengembangan bisnis seperti tunneling mulai dari proses pre-inkubasi dan inkubasi dan beberapa lainnya terutama dari Brunei dan Malaysia tertarik untuk berdiskusi lebih lanjut mengetahui sistem komersialisasi dan hilirisasi yang dilaksanakan di LPIK ITB.

***

Kontributor: Cytra Ria A