Startup Tenant LPIK ITB Kembangkan Produk Face Shield di Tengah Pandemi COVID-19

16 Apr 2020 08:57

Cytra Ria A

BANDUNG, lpik.itb.ac.id - Semenjak COVID-19 menjadi pandemi global, membuat negara-negara di berbagai belahan dunia menerapkan kebijakan berdiam diri di rumah atau stay at home untuk memutus rantai penyebaran virus. Namun tidak semua orang bisa melakukan aktivitasnya dari rumah, pekerja lapangan yang tidak mungkin mengerjakan pekerjaannya dari rumah tetap harus ke lapangan dengan risiko lebih tinggi terpapar COVID-19. Hal tersebut melatarbelakangi salah satu startup Tenant LPIK ITB Idealab.id mengembangkan produk Face Shield.

Menurut Wildan Trusaji, sebagai penggagas produk Raray Face Shield, hingga saat ini belum ada pihak yang memproduksi Face Shield secara murah dan cepat tanpa mengandalkan teknologi canggih. Padahal kebutuhan akan Face Shield terlampau banyak. Oleh karena itu, Raray Face Shield didesain agar dapat diproduksi dengan mudah, cepat, dan murah tanpa mengorbankan kualitas, keamanan, dan kenyamanan, dengan menerapkan prinsip frugal innovation through bricolage. “Raray Face Shield ditujukan kepada petugas yang memiliki risiko penularan COVID-19 tingkat rendah-sedang seperti petugas kebersihan, keamanan, atau pekerja di berbagai industri yang tidak memungkinkan untuk work from home,” ujar Wildan yang juga dosen ITB itu.

Tim Idealab.id tidak hanya mengembangkan Face Shield untuk digunakan oleh masyarakat umum, tetapi juga mengembangkan Face Shield untuk tenaga medis yang disebut dengan Exye Face Shield. Dalam proses produksi faceshield, Idealab.id bekerja sama dengan PT. Monta Cakra Teknologi untuk design for manufacture dan proses produksi. Salah satu kriteria pembuatan Face Shield yang ingin dicapai adalah murah. Maka harga yang dipatok pun tidak tinggi dengan biaya material yang telah dianalisis di bawah Rp5.000.

Per tanggal 11 April 2020, Raray Face Shield telah diproduksi sebanyak 1.200 buah sedangkan untuk Exye Face Shield masih setup line produksi dan pembelian material. Namun permintaan yang masuk sudah mencapai 2.169 untuk Raray Face Shield dan 234 untuk Exye Face Shield. Pesanan Face Shield datang dari berbagai kota seperti Bandung, Tasikmalaya, Banjar, Jakarta, Padang, hingga Maluku. Target produksi yang ingin dicapai adalah 2.000 buah per minggu untuk Raray Face Shield dan 200 buah per minggu untuk Exye Face Shield.

Disampaikan Wildan, Idealab.id telah bekerja sama dengan berbagai organisasi volunteer yang dikembangkan oleh mahasiswa ITB salah satunya Komunitas Bagi Bagi dan usaha bisnis yang dikembangkan mahasiswa seperti Sas.qee untuk melakukan donasi Face Shield. “Selanjutnya kami membuat fasilitas crowdsourcing yang dinamakan Idealab Collaborative Network (bit.ly/bantu_COVID19), di sana setiap orang khususnya mahasiswa dapat berkontribusi dalam pencarian ide produk dan perwujudan ide produk dengan mudah dan nyaman,” ujar Wildan.

Ia juga berharap rancangan produk tersebut bisa sampai ke pembuat keputusan tingkat kota, provinsi bahkan mencapai nasional dan setiap RT dan RW dapat memproduksi Face Shield secara mandiri sesuai desain dan proses produksi yang dirancang oleh Tim idealab.id dan Monta Cakra Teknologi. Rancangan, analisis biaya, dan proses produksi dapat diakses di idealab.id.

Reporter: Diach Rahmawati (Teknik Industri, 2016)