John Chisholm, Presiden MIT Alumni Association: Pentingnya Passion dan Perseverance dalam Berwirausaha

13 Feb 2018 13:06

Admin LPiK

BANDUNG, lpik.itb.ac.id - Techno Entrepreneurship Sharing (TES) merupakan program sharing knowledge kewirausahaan dalam bentuk mini seminar, workshop, ataupun FGD yang melibatkan praktisi, akademisi, industri, serta start-up. Pada Senin (12/2/18), LPIK-ITB berkesempatan untuk menghadirkan John Chisholm (Presiden MIT Alumni Association) sebagai narasumber utama dalam TES pertama di tahun 2018 ini.

John Chisholm telah menjabat menjadi presiden MITAA sejak tahun 2015, dan merupakan founder dari 3 perusahaan (GRiD, CustomerSat, dan Decisive Technology), pendiri John Chisholm Ventures, dan penulis buku ‘Unleash Your Inner Company’. Selama 2 jam, Chisholm membagikan pengalamannya membangun bisnis, caranya mempertahankan CustomerSat untuk tetap hidup selama periode dot-com bust di 2000-2002, tahapan menentukan kebutuhan pasar dan mengembangkan produk, serta cara start-up mempersiapkan diri sebelum bertemu dengan investor.

CustomerSat didirikan pada tahun 1997 dan menunjukkan pertumbuhan yang stabil hingga tahun 2000, sampai periode dot com bust menyebabkan CustomerSat mengalami penurunan pemasukan antar kuartal hingga nyaris 20%. Untuk menanggulangi kejadian ini, perusahaan melakukan pemotongan gaji dan manajemen sebanyak 20% dan memecat 30% karyawan dalam jangka waktu 90 hari. Perusahaan berhasil mencapai break even point pada kuartal ketiga tahun 2001 dan menghasilkan sedikit keuntungan di kuartal keempat. Pada tahun 2008, CustomerSat diakuisisi, dan kini merupakan bagian dari Confirmit, sebuah penyedia teknologi survei daring yang dikembangkan untuk agensi riset pasar untuk mengumpulkan data bisnis.

Chisholm menyatakan ada 2 poin penting terkait keberhasilan CustomerSat melewati dot com bust, sebuah periode dimana 962 perusahaan ditutup ataupun bangkrut. Kedua poin itu adalah (1) We cared more deeply about our business, dan (2) We stuck with it longer. Kombinasi dari passion dan perseverance dalam menjalankan bisnis saling mempengaruhi satu sama lain dan menghasilkan positive feedback loop.

Dalam memulai sebuah bisnis, Chisholm menyarankan bahwa cara terbaik adalah dengan memulai dari kebutuhan pasar. Identifikasi kebutuhan dapat dilakukan melalui tiga poin pemikiran yaitu (1) Solusi yang sudah ada dapat diperbaiki, (2) Penyedia solusi tersebut memiliki kebutuhan, dan (3) Solusi menimbulkan kebutuhan-kebutuhan baru yang berkaitan dengannya.

Salah satu pertanyaan yang muncul dari peserta adalah mengenai saat yang tepat untuk bertemu dengan investor. Chisholm mengatakan bahwa mayoritas start-up bertemu dengan investor ketika mereka sudah kehabisan uang - dan ini merupakan saat yang paling tidak tepat. Sebelum bertemu dengan investor, sebuah start-up akan memiliki nilai tambah ketika bisnisnya sudah mencapai break even point, ketika risiko investor sudah terminimalisir dengan semua milestone yang sudah dicapai oleh start-up, ketika start-up dapat menunjukan profitabilitas, serta kemampuan untuk meyakinkan bahwa ada user base yang besar.
-
Untuk mengikuti Techno Entrepreneurship Sharing selanjutnya, peserta yang berminat dapat mendaftarkan langsung melalui menu Agenda di website LPIK.